PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT TANI
06 Mei 2013,
08:22:17 / Artikel Pertanian / Hits : 388 / Posted by
Oleh :
Toni Nugraha
Sumberdaya manusia memegang peranan
sangat penting dalam proses pembangunan pertanian tanpa mengesampingkan
faktor-faktor yang lainnya. Pembangunan pertanian tidak lepas dari andil
masyarakat tani yang lebih banyak berdomisili di daerah perdesaan, dimana
sektor pertanian menjadi penopang utama sember kehidupan dan penghidupan bagi
mereka. Permasalahan yang sangat mendasar di perdesaan kaitanya dengan ketidak
berdayaan masyarakat tani itu sendiri baik dari segi kekuasaan terhadap peran,
kekuasaan terhadap sumberdaya dan kekuasaan terhadap keahlian.
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar istilah pemberdayaan. Pemberdayaan berasal dari kata
daya/berdaya. Banyak sekali pendapat ahli mengenai definisi berdaya, tapi pada
intinya berdaya berarti memiliki kekuatan atau kekuasaan terhadap gagasan,
keputusan serta tidakan yang diambil, dengan harapan mereka bisa dan mampu
menolong dirinya sendiri sehingga dapat mandiri.
Seperti yang dikemukakan diatas,
maka hal yang dapat dilakukan terwujudnya masyarakat yang berdaya yaitu dengan
memfasilitasi mereka agar mampu :
1.Menganalisis situasi kehidupan dan
masalah-masalahnya, serta menjawab masalah berdasarkan kemampuan dan
keterbatasan yang mereka miliki;
2.Mengembangkan usahanya dengan segala kemampuan dan
sumberdaya yang dimiliki sendiri; dan
3.Mengembangkan sistem untuk mengakses sumberdaya yang
diperlukan.
Pada intinya, masyarakat adalah
penentu dan pengambil keputusan pada setiap kegiatan yang akan mereka lakukan
dan menjadi bagian dalam keseluruhan proses pembangunan. Seringkalai kita
melupakan hakikat atau konsep pemberdayaan dimana petani bukan sebagai objek,
melainkan mereka sebagai subjek dari pembangunan itu sendiri.
Pemberdayaan masyarakat merupakan
ungkapan lain dari tujuan penyuluhan pembangunan. Tujuan ini meliputi bagaimana
membuat masyarakat mampu membangun dirinya sendiri atau berdaya, mampu
bekerja sama, mampu mencari dan menangkap informasi, serta mampu mengambil
keputusan. Dalam hal ini, yang menjadi sasaran pemberdayaan adalah
masyarakattani yang terdiri dari pelaku utama dan pelaku usaha.
Petani sebagai pelaku utama
pembangunan pertanian perlu diberdayakan agar mereka mampu menganalisa masalah
dan peluang yang ada serta mencari jalan keluar sesuai sumberdaya yang
dimilikinya. Pemberdayaan kelompok tani/petani merupakan konsep yang
dikembangkan untuk memperkuat kemandirian petani. Dimensi pemberdayaan kelompok
tani meliputi peningkatan pengetahuan dan kemampuan petani melalui penyuluhan
dan pelatihan, pengembangan jaringan usaha melalui kerjasama, koordinasi dan
komunikasi, serta peningkatan peran pembinaan melalui motivasi, fasilitasi, dan
bimbingan teknis.
Banyak faktor yang turut menentukan
pemberdayaan masyarakat dalam segala aspeknya. Ilmu penyuluhan merupakan suatu
ilmu yang turut menentukan diantara aspek-aspek tersebut. Gambaran masyarakat
yang diidamkan sangat menentukan paradigma ilmu penyuluhan baik dalam
perencanaan, strategi dan operasionalnya. Konsep penyuluhan yang diharapkan
adalah yang mampu membaca kebutuhan masyarakat. Penyuluhan sebagai ilmu tidak
lepas dari persyaratan yang harus dipelihara dan dikembangkan (objeknya,
sistematika, metode dan pendukung) agar mampu menempatkan dirinya ditengah
perubahan dan mampu menjawab permasalahan yang muncul. Konsep pemberdayaan
petani melalui penyuluhan partisipatif dapat dilihat pada Gambar 1.
Pemberdayaan
masyarakat tani merupakan proses penyerahan atau menghadirkan kekuasaan dari
kekuasaan peran, keahlian, dan sumber daya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
kemampuan seseorang atau kelompok dalam melakukan tindakan agar kuat dalam
menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
Kekuasaan peran yaitu kemampuan
seseorang atau kelompok untuk mengambil keputusan dan memberlakukan serta
menerapkan keputusan itu secara taat azaz seperti kognisi, afeksi, dan
psikomotorik harus dilandasi oleh tumbuhnya kemampuan aspek konasi yaitu
kemampuan memiliki dan memelihara tumbuh kembangnya keinginan, harapan, dan
cita-cita pada diri petani sebagai subjek pelaku utama pembangunan pertanian.
Kekuasaaan keahlian yaitu kemampuan
seseorang atau kelompok untuk bertindak yang didasari oleh penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, sehingga memiliki kecakapan dan
keahlian khusus.
Kekuasaan sumberdaya merupakan
kemampuan dan kekuasaan seseorang/kelompok untuk menguasai dan memanfaatkan
(control dan akses) terhadap sumberdaya tanah, air, modal, sarana produksi,
alsintan, teknologi, informasi, pasar, dan sebagainya.
Pemberdayaan pada dasarnya mencakup 3 aspek yaitu
sebagai berikut :
1.Meningkatkan peran petani sebagai usahawan yang
handal berorientasi agribisnis;
2.Meningkatkan keahlian petani dalam berbagai hal
berkaitan dengan agribisnis secara menyeluruh sehingga dapat mengambil
keputusan secara tepat dan mandiri, tidak saja di secktor “on farm”
tetapi juga disektor
“off farm”; dan
3.Mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara
efisien seperti tanah, tanaman, ternak, ikan, tenaga kerja, dan sebagainya.
Pemberdayaan masyarakat meliputi 3 hal yaitu :
1.Secara ekonomi masyarakat mampu, antara lain :
1)Mampu dalam mengakses informasi (pasar,
dsb.)
2)Mampu dalam persaingan
3)Mampu dalam akses permodalan
4)Mampu dalam pemupukan modal
5)Mampu dalam mempertahankan produksi
2.Secara teknis menguasai, dalam teknologi pertanian
antara lain :
1)Menguasai berbagai teknologi produksi
2)Menguasai permasalahan produksi
3)Menguasai solusi/pemecahan masalah
produksi
3.Secara sosial solid dan kompak dalam membangun dan
mengembangkan kelompok, antara lain :
1)Kompak dalam pengorganisasian dan
pengendalian kelompok
2)Kompak dalam kelompok dan kerjasama
antar kelompok
3)Kompak menjalankan program kelompok
4)Kompak dalam mengatasi permasalahan dan
resiko kelompok
Dengan
demikian, memberdayakan petani pada intinya ditujukan untuk mencapai
petani-nelayan yang maju, efisien, dan tangguh untuk mencapai tujuan yang lebih
besar yaitu pembangunan pertanian. Sehingga tujuan akhir dari pemberdayaan
masyarakat tani ini adalah peningkatan pendapatan petani dan keluarganya
sehingga kesejahteraan dapat tercapai.
Sumber :
DitjenNak. 2008. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat.
www.deliferi.org
Marzuki, M.S.. 2008. Paradigma Baru Penyuluhan
Pembangunan Dalam Pemberdayaan Masyarakat.
www.dispertanak.pandeglang.go.id
Oemar, Anshar. 2008. Bahan Perkuliahan Pemberdayaan
Masyarakat. Bogor : STPP.
Pambudy, Rahmat dan Andiyono Kilat Adhi. 2002.
Pemberdayaan Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Jakarta : BPSDMP,
Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian.
Suwandi, Achmad. 2007. Hand Out Dinamika Kelompoktani.
Bogor : STPP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar